bebas baca sepuasnya, namanya juga bebas tugas 😁 😀

5 Faktor Banyaknya Pengangguran, Yuk Ubah Pola Pikirmu!

5 Faktor Banyaknya Pengangguran, Yuk Ubah Pola Pikirmu!




Indonesia, termasuk salah satu negara dengan populasi yang besar di dunia. Populasi yang besar ini seharunya berdampak pada ketersediaan SDM yang bisa berkontribuso memajukan perekenomian negara ini. Tapi nyatanya pengangguran dimana-mana, mencari pekerjaan sulitnya minta ampun, ibaratkan mencari koin di lautan lepas.


Faktor apa saja ya yang membuat banyaknya SDM di Indonesia sulit mendapat pekerjaan? Berikut mungkin beberapa faktor penyebab banyaknya pengangguran di Indonesia.

1. Masih menggunakan cara kuno

“Kenapa sih susah banget cari kerja, sudah kesana-sini atau istilahnya ngebolang dari satu tempat ke tempat lain tetep aja nggak dapat lowongan, sekalinya ada malah gagal tes”. Nah cara seperti inilah yang sudah kuno, kalo kita masih menggunakan cara ini yang ada hanya dapat lelah, duit habis buat bensin atau naik angkutan umum, cari kerja jadi malas. Ingat, zaman sudah canggih, dari pada menghabiskan uang buat beli bensin atau naik angkutan umum, mending beli kuota buat cari pekerjaan di internet. Ada dua metode cara mencari pekerjaan di internet.

Pertama, manfaatkan situs web penyedia info lowongan pekerjaan

Sekarang sudah banyak situs web penyedia info lowongan pekerjaan di indonesia. Tapi tetap saja ya kamu harus berhati-hati dengan situs-situs lowongan kerja jangan sampai kamu malah tersandung lowongan kerja fiktif atau penipuan. Jika kamu sudah mendaftar di berbagai situs info lowongan pekerjaan seperti Jobstreey, Loker id, Jobs ID, atau Jobs DB kamu juga tetap haru jeli. Jika mendapat panggilan interview di suatu perusahaan, cek dulu data-data perusahaan di Google pastikan perusahannya benar ada.

Kedua, manfaatkan media sosial

Sosial media sudah menjamur di masyarakat. Tapi saya justru miris, karena media sosial cuma digunakan untuk style dan gaya hidup saja bagi kebanyakan orang, padahal jika digunakan dengan benar. Manfaat yang didapatpun sangat banyak ketika kita menggunakan sosial media. Contohnya saja kita bisa mencari lowongan pekerjaan di media sosial, jika kalian menggunakan instagram coba deh followakun-akun info loker, jika kalian menggunakan facebook coba gabung ke grup-grup mengenai lowongan pekerjaan, sekarang sudah banyak sekali, dan biasanya info pekerjaan dibagikan langsung oleh sesama pencari kerja, jadi bisa ngobrol-ngobrol juga dengan sesama pencari kerja

2. Gaji, uang, kesenangan

Dalam pekerjaan, gaji sama saja dengan uang, semua orang pasti bekerja untuk mendapatkan uang, tapi uang juga bisa menghambat seseorang untuk mendapat pekerjaan. Contohnya banyak sekali orang yang ditawarkan pekerjaan dengan syarat yang mudah tapi gajinya kecil dan akhirnya menolak.

Mengapa demikian? Karena banyak yang berfikir kalau kesenangan bisa didapat jika kita punya uang, padahal tidak, jika yang kita pikirkan hanya uang yang ada bukannya kesenangan yang didapat, tapi malah sengsara. Ingat, rezeki itu sudah ada yang mengatur, biasanya pekerjaan dengan gaji yang relatif kecil tidak seberat bekerja di pabrik, ambil sisi positifnya.

Kadang kala tidak masalah mendapatkan gaji kecil tapi pekerjaan tidak monoton daripada gaji besar tapi tenaga terkuras setiap hari. Dan bagusnya pekerjaan yang kita jalani terkesan lebih santai dan bisa dimanfaatkan untuk belajar, browsing mencari informasi, ataupun yang lainnya. Gaji yang relatif kecil jika kalian bersyukur pasti akan mendapat kebahagiaan.

3. Tidak berani mencoba

Ini merupakan penyakit masyarakat Indonesia, alasan utamanya adalah takut gagal. Ini sama saja dengan menyerah sebelum berperang. Alasan lainnya adalah banyak yang mengukur kemampuan diri sendiri, memang sih mengukur kemampuan diri sendiri itu bagus tapi apa salahnya sih mencoba. Jika tidak dicoba apa kita bisa tau hasilnya? Jelas tidak.

Coba kalian pikir lagi, ilmu apa saja sih yang kalian dapat dari mencoba? Kita bisa karena mencoba, dengan mencoba-coba yang tadinya kita tidak tau menjadi tahu. Contohnya Bob Sadino, dia tidak peduli dengan risiko yang dia hadapi, tidak perlu banyak planning kalau akhirnya tidak berani mencoba, toh akhirnya beliau sukses kan?

4. Nepotisme

Lagi-lagi soal uang, banyak orang yang memanfaatkan kondisi untuk mendapatkan uang. Contohnya saja di mini market yang ada tulisan parkir gratis ada saja tukang parkirnya yang menagih uang parkir. Contoh lainnya adalah ketika ingin membuat SIM, banyak sekali oknum yang menawarkan jasa membuat SIM dengan harga tinggi tanpa tes dan langsung jadi. Bahkan untuk mendapatkan pekerjaan sekalipun banyak juga para oknum yang menawarkan pekerjaan dengan syarat membayar beberapa juta kepada mereka.

Perlu diingat, jika kita masih membudayakan nepotisme negara ini tidak akan maju, tidak ada lagi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita menggunakan cara yang tidak benar, uang yang didapat tidak akan menjadi berkah. Cobalah cari pekerjaan atau apapun itu dengan cara yang benar, percaya saja jika kita menggunakan cara yang benar maka kita akan puas dengan hasil yang kita dapat.

5. Pola pikir

Setiap individu memiliki pola pikir yang berbeda-beda, tapi cara berpikir masyarakat Indonesia itu sangat mudah dipengaruhi. Pola pikir sangat erat kaitannya dengan beberapa poin di atas. Contohnya saja banyak sekali orang yang tertipu dengan banyaknya lowongan penipuan, alhasil mereka tertipu dan rugi secara materi, pikiran maupun tenaga.

Padahal jika ingin mengecek suatu lowongan pekerjaan itu sangat mudah, tinggal search di Google nama perusahaannya. Ataupun kalian dapat bertanya di forum atau grup tentang lowongan pekerjaan, pasti kalian akan tau lowongan tersebut penipuan atau bukan. Tapi juga orang yang berpikir salah, banyak yang berpikir dengan uang kita bisa mendapatkan pekerjaan. Cara berpikir seperti inilah yang membuat banyaknya orang tertipu dengan modus lowongan pekerjaan.

Buat kamu yang masih belum mendapatkan pekerjaan jangan mudah menyerah terus berusaha dan berdoa. Jika kita hanya berharap saja tentu kita tidak akan mendapat apa-apa. Alangkah baiknya kita menambah kualitas diri kita agar menjadi orang yang lebih baik dan lebih berguna bagi orang lain.

Featured image: Madailylife
All image: Freepik
Editor: Nimas Arini

Sumber : Klik Link
Penulis : Dendi Samsuri (shopback.co.id)

Previous
Next Post »
Post a Comment
Thanks for your comment